Panca Laksita Tama


Piwulang saking para pinisepuh dumateng kautamanipun jejering manungsa ingkang saged kangge panutan kawulanipun :

1. Memayu hayuning bawana, werdine : Tansah marsudi mbangun pribadine dewe.
2. Memayu hayuning sesama, werdine : Kudu bisa gawe tentreme para kawulane.
3. Dados juru ladosing bebrayan ingkang sae, werdine : Punapa ingkang dados kaperluanipun para kawulanipun, kedah dipun penggalihaken ingkang saestu.
4. Sadaya keputusanipun tansah adamel senenging tiyang sanes, adil, hambeg paramaarta.
5. Sadaya tumindakipun linandhesan tresna welas asih dhumateng sinten kemawon.

*dikutip dari sukolaras



Artinya kurang lebih:

Ajaran para leluhur untuk manusia agar menjadi insan yang baik

1.Selalu memperbaiki kualitas diri
2.Bisa memberikan ketentraman terhadap sesama (sesuai dgn al Islam rahmatan lil "aalamiin)
3.Apa saja keperluan sesamanya, menjadi prioritas utamanya
4.Setiap keputusannya membuat senang kepada yang dipimpinnya/pihak lain (dalam Islam disebut da'wah bil hikmah)
5.Setiap keputusan dilandasi rasa kasih sayang terhadap sesama

Jadi begitu tinggi filosofi jawa, sebab banyak sekali yang bersesuaian dgn Islam. Oleh sebab itu para sunan berasal dari tanah jawa. Kerajaan besar terakhir di tanah jawa pun dipimpin oleh seorang raja yang 'alim(berilmu agama), yaitu sultan Agung.

Hal- itu menjadikan budaya jawa sebagai kebudayaan tertinggi di wilayah Asia Tenggara.
Hanya perlu digaris bawahi, janganlah hal ini menjadikan orang jawa sombong(agung adiguna). Atau mempunyai keyakinan bahwa hanya orang jawa saja yang terbaik. Ini akan menjebak kita kepada sentimen ashobiah(mengagungkan kelompok sendiri).
Hal ini dilarang dalam Islam. Pernah dalam suatu riwayat di jaman Rasullah SAW, dikatakan bahwa "siapa yang ber 'ashobiah, maka tempatnya di neraka".

Jadi cukuplah kita mengambil sisi positif dari kebudayaan jawa saja.

Wallahu 'alam bis showab

0 Response to "Panca Laksita Tama"

Post a Comment

gending


dex